Feeds:
Posts
Comments

LuCU!!!

TerjemahanBebas LAGU-LAGU BARAT..

Buat yg ngerti bahasa Jawa & lagi mau belajarbahasa
Jawa..

________________________________

I started a joke (Bee Gees) : Wiwit mbanyol
In the morning (Bee Gees) : Esuk uthuk-uthuk
Saturday night fever (Bee Gees) : Meriang ning nekat
ngapel
How deep is your love (Bee Gees) : Duwekmu kok jero ‘men
Stayin’ alive (Bee Gees) : Dawa umur
Words (Bee Gees) : Nggedebus
More than words (Extreme) : Nggedebus tenan
Smoke on the water (Deep Purple) : Umob (album ‘Nggodog Wedang’)
Soldier of fortune (Deep Purple) : Bejo dadi serdadu

Mama (Genesis) : Mbok’e
Another day in paradise (Phill Collins) : Suk’mben ing swarga
Againts all odds (Phill Collins) : Genep (ora ganjil)
All night long (Lionel Richie) : Lek-lek’an /wayangan ngebyar
Still (Lionel Richie) : Isih (durung entek)
Stuck on you (Lionel Richie) : Kecanthol mbek awakmu..
Truly (Lionel Richie) : Tenan’e!!!
Frozen (Madonna) : Njendel (album ‘Lengo klentik mangsa mbedhidhing” ‘)
Like a virgin (Madonna) : Kaya sik prawan ae…
Billy Jean (Michael Jackson) : Tuku katok Levis
Black white (Michael Jackson) : Ireng putih (album ‘Seragam sinoman’)
Release me (Engelbert Humperdinck) : Cul’na aku
My way (Frank Sinatra) : Sak-karepku (album ‘Ndableg’)
I don’t like to sleep alone (Paul Anka) : Kelonana aku
Fragile (Sting) : Grabah Kasongan
Hands clean (Alanis Morissette) : Cawik (album ‘Tes Ngising’)
Wild woman (Michael Learns to Rock) : Wedokan galak
Torn (Natallie Imbruglia) : Dhèdhèl duwèl
Don’t speak (No Doubt) : Meneng’a wae
Something stupid (R William & Nicole Kidman) : Wong bodo
Kiss me (Sixpence None The Richer) : Sun ‘sik ‘no
Viva forever (Spice Girls) : Viva wae (album ‘Pupur murah’)
Uptown girl (Westlife) : Anak’e wong sugih (album ‘Golek maratuwa’)
Don’t stop me now (Queen) : ‘Ngko ‘sik (album ‘Di-kon adus’)
We will rock you (Queen) : Dak-balang watu sisan, kowe (album ‘Gelut’)
Always (Bon Jovi) : Mesthi ngono
Bed of roses (Bon Jovi) : Sar-kem (Album “Mampir Kidul Stasiun Tugu”)
Alone (Heart) : Ijen (album ‘Kendel tenan’)
Self control (Laura Branigan) : Manuke dhewe
Sailing (Rod Stewart) : Numpak prau layar (Waljinah)

Jump (Van Halen) : Njondil (album ‘Kaget’)
Almost unreal (Roxette) : Ora umum
Black magic woman (Santana) : Mak Lampir
Smooth (Santana) : Lunyu (album ‘Kepleset’)
Always somewhere (Scorpion) : Mblayang wae
Still loving you (Scorpion) : Dak-enteni randha-mu
After all (Al Jarreau) : Keri dhewe gondol wewe
Forever young (Alphaville) : Awet enom
Woman in love (Barbara Streisand) : Suminten edan (lakon ketoprak)
Mandy (Barry Manilow) : Adus
Suddenly (Billy Ocean) : Mak-jegagik  If (Bread) : Yen
My heart will go on (Celine Dion) : Ati-ku bablas (album Prau Kelem).
The prayer (Andrea Bocelli & Celine Dion) : Mbah Modin
I’ve never been to me (Charlene) : Durung tau nek karo Tomi
Hard to say I’m sorry (Chicago) : Gemang aku njaluk ngapura
Boulevard (Dan Byrd) : Dalan gede
Emotion (Destiny’s Child) : Muntab
If we hold on together (Diana Ross) : Yen Gegandengan tangan
It’s you (Dionne W & Stevie W) : Jebul sliramu
Big big world (Emilia) : Donya’ne gedhe banget
In your eyes (George Benson) : Blobok
Careless whisper (George Michael) : Seneng ngrasani tangga
All I am (Heatwave) : Aku kabeh
I don’t have the heart (James Ingram) : Rempela karo usus thok..
Just once (James Ingram) : Sepisan wae
Beautiful girl (Jose Mari Chan) : Cah ayu
To all the girls I loved before (Julio Iglesias) :
Kanggo randha-randhaku (album ‘Rhoma Irama’)
Dust in the wind (Kansas) : Lesus nggawa bledug
Pretty boy (M2M) : Banci kaleng… sing bener Wandu blek
Smile again (Manhatan Transfer) : Ayo ngguyu (Waljinah)
I’ll be here waiting for you (Richard Marx) : Dak-cegat nyang kene…
Become 1 (Spice Girls) : Gari siji
Babe (Styx) : Maratuwa-ku wong Betawi
Lea (Toto) : Liya (dudu sing kuwi)
Summertime (jazz) : Mongso Ketigo (wis suwe gak udan)
Smoke gets in your eyes (jazz) : Klilipen kebul
Long train running (Doobie W) : Kepalang sepur
All Blues (George Benson) : Kelunturan katok Levis
O Danny boy (tradisional Irlandia) : Jebul’e anake Dani to !
Another Clown (Leon Haymess Band) : Kowe…
Just the way you are (Billy Joel) : Sak-karepmu

Jokes of the day

Kalo Mie dan Bihun Brantem

Bihun sangat iri terhadap Indomie. Setiap kali bertemu di supermarket mereka tidak bertegur sapa, bahkan Bihun sering mengolok-lok indomie di depan umum. “Dasar kribo jelek hiiih, mentang-mentang kuning & gemuk aja orang-orang lebih suka sama dia, nggak tau malu”. Hari-hari berlalu dengan semakin menumpuknya rasa kebencian. Indomie tetap adem ayem, tidak peduli Bihun mau ngomong apa. Pikir Indomie, “Kafilah mengongong, gue berlalu aaahhh…” Suatu hari di supermarket muncul barang baru bernama Spaghetti. Saking tidak kuat menahan emosi, Bihun berlari dari raknya dan memukuli kepala Spaghetti sambil berteriak, “Jangan kira gue enggak ngenalin elu ya !! Meskipun di bonding begitu, gue tetep tau elu si kribo jelek itu !!!”

tebak-tebakan

Lolly apa yang manis?……
Lollyatin aja gue…..
Kalo teletubbies kebanyakan makan MSG
jadi apa? …
Bolotabisss…
Apa bahasa inggrisnya keramas? …
“golden monkey!” wakakakaka
Rambo lahirnya dimana? ….
di turunan, waktu nganterin ibunya,
mobil bapaknya remnya blong,si ibu
bilang… Rem bo ‘ ! …
Kenapa tarzan jatoh dari pohon?….
dikiranya jatoh dari pohon lagi
ngetrend !!
Baso apa yang bisa berenang ?….
baso ikan dong!…
Produser apa yang namanya mirip sama
kata pepatah?….
tiada rotan Raampun Jabi. ..
Apa persamaan telpon ama jemuran?…
Kalo kering diangkat… Hihihi
Minuman apa yang bisa nebak ?? …
MILO, kan ada tuh “milo-milo on the
wall, who ‘ s the preety girl of
all …
Kenapa dulu supermen kalo terbang
tangan kirinya ditekuk? …
pesnelingnya blom bloom matic boo!!!…
Kenapa sekarang dua-duanya
dilempengin ke depan?..
udah ada cruise control…
Kenapa batman bersayap?…
Supaya t ida k berkerut dan t ida k
tembus ke samping,,uuppss!!!
Apa bahasa chinanya anak kecil
terpeleset?. …
Lichin thong…
Kenapa anjing laut berkumis??.. .
Karena mo nakutin kucing laut ..
Kenapa di bajaj ga ada nyamuk?…
Nyamuk sini cuma takut Tiga Roda …
Hewan apa yang makanannya aneh?..
Belalang..kupu- kupu, siang makan nasi
klo malem minum susu…
*Ada orang buta, tuli, bisu makan di
restoran, yg bayar siapa? …
Yang buta, ultah…
Dua artis yang sangat tinggi….
Lulu Tebing dan Jeremy Monas …
Bebek yang terkenal….
Bebekstreet Boys …
Bola yang disukai anak kecil….
Bolaemon makkk!!…
Setelah bulan yang ada sekarang ini,
kelak ada bulan apalagi? …
Bulan depan dehh …
Emping yang khusus buat
UMPTN….Emping-sil 2B…
Daun yang lucu….
Dauno, Kasino, Indro…
Error yang bisa nyanyi….
Errorsmith…
Es yang bikin panas dingin dan
pusing-pusing. …
Essai boo!!(pusinkkk! !)…
Gajah apa yang belalainya
pendek?…..
Gajah pesek…
Kenapa Superman nggak kawin ama
Wonderwoman? …..
Ya…nggak jodoh kalee!! ..
Rambut putih namanya uban, rambut
merah namanya pirang, kalo rambut
hijau namanya apa dong? ..
Rambutan belum mateng…
Kenapa sepatu Superman warnanya
merah? ……
Biar matching ama sayapnya…
Kopi apa yang bisa menggigit?..
Kopiting..
Bulu apa yang warnanya kuning semua?…
Bulubend…
Bisnis apa yang terkenal di Amerika
dan seluruh dunia?….
Bisnispear.. .she so lucky..!!
Daun apa yang nggak bisa
dipegang? ….
Daun touch me!.. you kNoW!!
Sambel apa yang ada di pinggir
jalan? …….
Sambel Ban ..
Apa bahasa Cinanya sepi? ….
Zun yi Zen yap..
Daun apa yang paling keras? ……
Smack daun …
Negara apa yang paling banyak muncul
dalam peribahasa?. ..
SWEDIA..”swedia payung sebelum
hujan” …
Kenapa Batman lambangnya bukan
B? ….
Karena B nya dah ‘ dipake ama Bobo …
Orang apa kalau dipukul gak sakit-
sakit? ..
Orang gak kena, yeeeeeeeeee!
Jus apa yang turun dari
langit? ……..
Jus… tru itu saya ngga tau! apa
donk??…..
Bagaimana suara kucing kalo jalannya
mundur?….. …… .
GnooooeM….

Sukses & arogansi

oleh : Anthony Dio Martin
Seorang CEO dari perusahaan Fortune 100 mengatakan, “Success can lead to arrogance. When we are arrogant, we quit listening. When we quit listening, we stop changing. In today’s rapidly moving world, if we quit changing, we will ultimately fail.” (Sukses bisa membuat kita jadi arogan. Saat kita arogan, kita berhenti mendengarkan. Ketika kita berhenti mendengarkan, kita berhenti berubah. Dan di dunia yang terus berubah dengan begitu cepatnya seperti sekarang, kalau kita berhenti berubah, maka kita akan gagal).
Pembaca, itulah sisi negatif dari kesuksesan, yakni arogansi. Arogansi muncul saat seseorang merasa diri paling hebat, paling luar biasa, dan paling baik dibandingkan dengan yang lainnya. Penyakit mental ini bisa menjangkiti apa dan siapa saja, mulai dari organisasi, produk, pemimpin, sampai orang biasa. Khusus pada tulisan ini, kita akan membicarakan soal manusianya.
Orang sukses lalu bersombong ria sebenarnya patut disayangkan. Bayangkan saja, saat berjuang keras menggapai kesuksesan, mereka begitu terbuka untuk belajar. Mereka mau mendengarkan. Mereka mau berjerih payah, berani hidup susah, dan mengorbankan diri. Bahkan, mereka tampak sangat ‘merakyat’ hidupnya. Akan tetapi, itu dulu. Sayang sekali, saat kesuksesan datang, mereka lupa diri. Mungkin dia akan berkata, “Saya sudah berhasil mencapai yang terbaik. Sekarang, Andalah yang harus mendengarkan saya. Saya tidak perlu lagi mendengarkan Anda.”
Hal itu diperparah lagi ketika mereka dikelilingi oleh para ‘yes man’ yang tidak berani angkat bicara soal kekurangan orang ini. Hal ini membuat orang itu semakin ‘megalomania’, pongah, angkuh, dan egois. Ia terbelenggu oleh kesuksesannya sendiri. Ia tidak pernah belajar lagi.
Saya teringat dengan seorang klien saya. Sebagai seorang pebisnis, dia menceritakan susah payahnya membangun bisnisnya. Cerita yang mengharukan sekaligus heroik ketika dia harus tidur di kolong jembatan saat tiba di Jakarta ketika remaja. Dengan susah payah dia merangkak dari bawah untuk bertahan hidup. Menikah tanpa uang sepeser pun. Hidup di rumah kontrakan kecil. Akan tetapi, dia tidak patah arang. Dia mengamati cara kerja orang sukses, mencontoh, dan memodifikasi sendiri produknya. Sekarang, dia pun berjaya. Tiga pabrik besar ada di genggamannya.
Namun, sayang sekali. Perusahan itu sedang diterpa badai masalah internal. Pemicunya tak lain adalah sikap pemimpin yang arogan. Dia otoriter dan antikritik. “Kalau saya bisa, kalian juga harus bisa,” katanya pongah. Dia pun menolak ide-ide baru. Dia mengelola perusahaan dengan serampangan. Turn over karyawan pun tinggi. Sisanya hanya kelompok para ‘penjilat’ yang tidak berani melawan. Dia menginginkan anak buahnya di-training. Padahal, dia sendiri yang perlu up date diri dengan training.
Arogansi bisa menghampiri siapa saja. Termasuk seorang pendidik, guru, dosen, yang tiap hari memberi suatu bagi orang lain. Saat menjalani kursus panjang di Inggris, saya pernah mendengar kisah tentang seorang trainer yang begitu arogan. Dia sempat membuat banyak orang berdecak kagum. Buku-buku best seller pun lahir di tangannya. Akan tetapi, arogansi membuatnya ‘dibuang’ dari komunitas di negaranya. Celakanya, sang trainer menyalahkan para rekannya. Dia pun dikelilingi oleh mereka yang selalu berkata ‘ya’ padanya.
Dari situ, kita belajar banyak untuk hati-hati. Kesuksesan jangan membuat kita arogan dan cenderung self centered serta tidak mau mendengarkan orang lain. Dunia begitu mengenal sosok Mao, Hitler, ataupun Stalin. Mereka berjuang dari basis bawah menuju pucuk kepemimpinan. Mereka pun berjuang untuk perubahan di masyarakatnya. Idealisme mereka sangat luar biasa. Orang pun dibuatnya kagum. Namun, mereka lupa daratan ketika sukses. Mereka memonopoli kebenaran tunggal alias antikritik dan antipembaruan. Mereka memimpin dengan tangan besi. Korban pun bergelimpangan dari tangannya. Begitu juga dalam sejarah bisnis. IBM yang begitu besar dan terkenal pernah mengalami kemerosotan saat arogansi membekap sikap dan pikiran para pemimpin mereka.
Terjebak retorika
Namun, itulah yang terjadi apabila orang berhenti belajar dan merasa diri sudah selesai. Tanpa dia sadari, lingkungannya terus belajar, berinovasi, dan berkembang. Sementara, dia mandek di posisinya. Akibatnya, kue kesuksesan yang dia peroleh lama-kelamaan menjadi basi. Tanpa sadar, kompetitor mereka bergerak jauh meninggalkan dirinya di belakang. Mereka terjebak dalam retorika, kalimat, jurus yang itu-itu saja alias usang. Arogansi telah menutup hati dan pikirannya untuk kreatif menemukan jurus dan tip-tip baru mempertahankan sekaligus mengembangkan kesuksesannya. Di sinilah, arogansi berujung pada malapetaka dan kehancuran.
Jadi, bagaimanakah tipnya agar kesuksesan kita tidak berubah menjadi arogansi? Saya menyebut tip ini dengan kata AWAS! Pertama, Aware (sadar) dengan sikap dan tingkah laku kita selalu. Meskipun sudah sukses, kita perlu memberi waktu untuk menyadari sikap dan perilaku kita di mata orang lain. Selalulah sadar apakah nada dan ucapan serta tindak tanduk kita sekarang semakin membuat banyak orang lain terluka? Apakah kita masih tetap menghargai orang lain? Apalagi orang-orang yang telah turut membawa Anda ke level sukses sekarang, apakah Anda hargai? Jangan sampai, tatkala masih bersusah payah, kita begitu respek, tetapi setelah sukses justru mencampakkan mereka.
Kedua, Waspadai umpan balik yang hanya menghibur kita tetapi tidak membuat kita belajar lagi. Hati-hati dengan orang di sekeliling kita yang hanya mengatakan hal bagus, tetapi tidak berani memberikan masukan yang baik. Kadang, masukan negatif juga kita perlukan demi perkembangan, sesukses apa pun kita.
Ketiga, Awasi dan peka dengan perubahan yang terjadi. Dalam buku Who Moved My Cheese disimpulkan bahwa kita harus selalu mencium keju kita, apakah sudah basi ataukah mulai diambil orang lain. Kita pun harus terus mencium dan peka bagaimana orang lain mengembangkan dirinya serta bisa jadi ancaman bagi kita. Jangan pula merasa diri paling hebat dan lupa belajar.
Keempat, Sopan dan rendah hati untuk belajar dari orang lain. Ada banyak artis yang ketika belum terkenal sikapnya ramah dan baik. Namun, setelah sukses, ia menjadi sangat sombong, angkuh, ketus, dan bersikap antisosial.
Nah pembaca, semoga tulisan ini menginspirasi Anda untuk meraih sukses sejati. Kesuksesan yang membuat Anda tidak arogan. Baiknya kita tutup tulisan ini dengan kalimat kuno yang seringkali sudah kita dengar. Saya hanya mengingatkan kita sekali lagi, “Di atas langit masih ada langit yang lain”.

Diary of a Woman

CATATAN HARIAN SEORANG PEREMPUAN :
Melahirkan anak laki-laki takut anakku mirip ayahnya yang ngga bisa jaga komitment.
Melahirkan anak perempuan, takut dia tertipu seperti ibunya, sama lelahnya.

Waktu suami lagi kere, tiap hari harus irit, sungguh lelah.
Waktu suami lagi banyak uang, takut dia di luar belajar yang tidak-tidak, sungguh lelah.

Suami terlalu ganteng, di jalanan selalu ada cewek yang curi-curi pandang, aku lelah.
Suami terlalu jelek, setiap keluar di jalan, sungguh lelah harus menjelaskan ke orang-orang kalo dia bukanlah
supirku

LELAKI MEMANG ANEH !!!!

Jika kamu memperlakukannya dengan baik, dia pikir kamu jatuh cinta padanya.
Jika tidak, kamu akan dibilang sombong.

Jika kamu berpakaian bagus, dia pikir kamu sedang mencoba untuk menggodanya.
Jika tidak, dia bilang kamu kampungan.

Jika kamu berdebat dengannya, dia bilang kamu keras kepala.
Jika kamu tetap diam, dia bilang kamu nggak punya otak.

Jika kamu lebih pintar dari pada dia, dia akan kehilangan muka.
Jika dia yang lebih pintar, dia bilang dia paling hebat.

Jika kamu tidak cinta padanya, dia akan mencoba mendapatkanmu.
Jika kamu mencintainya, dia akan mencoba untuk meninggalkanmu.

Jika kamu beritahu dia masalahmu, dia bilang kamu menyusahkan.
Jika tidak, dia bilang kamu tidak mempercayai mereka.

Jika kamu cerewet pada dia, kamu dibilang seperti seorang pengasuh baginya.
Tapi jika dia yang cerewet ke kamu, itu karena dia perhatian.

Jika kamu langgar janji kamu, kamu tidak bisa dipercaya.
Jika dia yang ingkari janjinya, dia melakukannya karena terpaksa.

Jika kamu merokok, kamu adalah cewek liar !!!
Tapi kalo dia yang merokok, dia adalah seorang gentleman, WUIIHHH..!

Jika kamu menyakitinya, kamu dibilang perempuan kejam.
Tapi jika dia yang menyakitimu, dia bilang itu hanya karena kamu terlalu sensitif dan terlalu sulit untuk dibuat bahagia !!!!!

Jika kamu mengirimkan ini pada cowok-cowok, mereka pasti bersumpah kalau ini tidak benar.
Tapi jika kamu tidak mengirimkan ini pada mereka, kamu akan kehilangan kesempatan untuk mengatakan
mereka egois!!!

Jadi.. Jadi….. kirimkan ini pada semua teman lelakimu di luar sana …..
dan juga pada semua teman cewekmu untuk berbagi tawa bersama…

Perangkap Tikus

Sepasang suami dan istri petani pulang kerumah setelah berbelanja.
Ketika mereka membuka barang belanjaan, seekor tikus memperhatikan
dengan seksama sambil menggumam “hmmm…makanan apa lagi yang dibawa
mereka dari pasar??”

Ternyata, salah satu yang dibeli oleh petani ini adalah Perangkap Tikus.
Sang tikus kaget bukan kepalang..
Ia segera berlari menuju kandang dan berteriak ” Ada Perangkap Tikus
di rumah….di rumah sekarang ada perangkap tikus….”
Ia mendatangi ayam dan berteriak ” ada perangkap tikus”

Sang Ayam berkata ” Tuan Tikus…, Aku turut bersedih, tapi itu tidak
berpengaruh terhadap diriku”

Sang Tikus lalu pergi menemui seekor Kambing sambil berteriak.
Sang Kambing pun berkata ” Aku turut ber simpati…tapi tidak ada yang
bisa aku lakukan”

Tikus lalu menemui Sapi. Ia mendapat jawaban sama. ” Maafkan aku. Tapi
perangkap tikus tidak berbahaya buat aku sama sekali”

Ia lalu lari ke hutan dan bertemu Ular. Sang ular berkata ”
Ahhh…Perangkap Tikus yang kecil tidak akan mencelakai aku”

Akhirnya Sang Tikus kembali kerumah dengan pasrah mengetahui kalau ia
akan menghadapi bahaya sendiri.

Suatu malam, pemilik rumah terbangun mendengar suara keras perangkap
tikusnya berbunyi menandakan telah memakan korban. Ketika melihat
perangkap tikusnya, ternyata yang terperangkap adalah seekor ular berbisa.
Buntut ular yang terperangkap membuat ular semakin ganas dan menyerang
istri pemilik rumah.

Walaupun sang Suami sempat membunuh ular berbisa tersebut, sang istri
terkena gigitan ular tersebut.
Sang suami harus membawa istrinya kerumah sakit dan kemudian istrinya
sudah boleh pulang namun beberapa hari kemudian istrinya tetap demam.
Ia lalu minta dibuatkan sop ceker ayam oleh suaminya. (kita semua tau,
sop ceker ayam sangat bermanfaat buat mengurangi demam)

Suaminya dengan segera menyembelih ayamnya untuk dimasak cekernya.
Beberapa hari kemudian sakitnya tidak kunjung reda. Seorang teman
menyarankan untuk makan hati kambing. Ia lalu menyembelih kambingnya
untuk mengambil hatinya.

Masih, istrinya tidak sembuh-sembuh dan akhirnya meninggal dunia.
Banyak sekali orang datang pada saat pemakaman. Sehingga sang Petani
harus menyembelih sapinya untuk memberi makan orang-orang yang
melayat.

Dari kejauhan…Sang Tikus menatap dengan penuh kesedihan. Beberapa
hari kemudian ia melihat Perangkap Tikus tersebut sudah tidak
digunakan lagi.

SUATU HARI..KETIKA ANDA MENDENGAR SESEORANG DALAM KESULITAN DAN
MENGIRA ITU BUKAN URUSAN ANDA…PIKIRKANLAH SEKALI LAGI

Gaji Papa Berapa?

ibu……ibu….ibu……

” Nak, bangun… udah adzan subuh. Sarapanmu udah ibu siapin di meja…”
Tradisi ini sudah berlangsung 20 tahun, sejak pertama kali aku bias mengingat. Kini usiaku sudah kepala 3 dan aku jadi seorang karyawan disebuah Perusahaan Tambang, tapii kebiasaan Ibu tak pernah berubah.

” Ibu sayang… ga usah repot-repot Bu, aku dan adik-adikku udah dewasa”
Pintaku pada Ibu pada suatu pagi. Wajah tua itu langsung berubah. Pun ketika Ibu mengajakku makan siang di sebuah restoran. Buru-buru kukeluarkan uang dan kubayar semuanya. Ingin kubalas jasa Ibu selama ini dengan hasil keringatku. Raut sedih itu tak bisa disembunyikan. Kenapa Ibu mudah sekali sedih ? Aku hanya bisa mereka-reka, mungkin sekarang fasenya aku mengalami kesulitan memahami Ibu karena dari sebuah artikel yang kubaca …. orang yang lanjut usia bisa sangat sensitive dan cenderung untuk bersikap kanak-kanak ….. tapi entahlah….. Niatku ingin membahagiakan malah membuat Ibu sedih. Seperti biasa, Ibu tidak akan pernah mengatakan apa-apa.

Suatu hari kuberanikan diri untuk bertanya, ” Bu, maafin aku kalau telah menyakiti perasaan Ibu. Apa yang bikin Ibu sedih ? ”
Kutatap sudut-sudut mata Ibu, ada genangan air mata di sana . Terbata-bata Ibu berkata, ” Tiba-tiba Ibu merasa kalian tidak lagi membutuhkan Ibu. Kalian sudah dewasa, sudah bisa menghidupi diri sendiri. Ibu tidak boleh lagi menyiapkan sarapan untuk kalian, Ibu tidak bisa lagi jajanin kalian. Semua sudah bisa kalian lakukan sendiri “.

Ah, Ya Allah, ternyata buat seorang Ibu .. bersusah payah melayani putra-putrinya adalah sebuah kebahagiaan. Satu hal yang tak pernah kusadari sebelumnya. Niat membahagiakan bisa jadi malah membuat orang tua menjadi sedih karena kita tidak berusaha untuk saling membuka dirii melihat arti kebahagiaan dari sudut pandang masing-masing.

Diam-diam aku bermuhasabah. .. Apa yang telah kupersembahkan untuk Ibu dalam usiaku sekarang ? Adakah Ibu bahagia dan bangga pada putera putrinya ? Ketika itu kutanya pada Ibu, Ibu menjawab, ” Banyak sekali nak kebahagiaan yang telah kalian berikan pada Ibu. Kalian tumbuh sehat dan lucu ketika bayi adalah kebahagiaan . Kalian berprestasi di sekolah adalah kebanggaan buat Ibu. Kalian berprestasi di pekerjaan adalah kebanggaan buat Ibu . Setelah dewasa, kalian berprilaku sebagaimana seharusnya seorang hamba Allah, itu kebahagiaan buat Ibu. Setiap kali binar mata kalian mengisyaratkan kebahagiaan di situlah kebahagiaan orang tua.”

Lagi-lagi aku hanya bisa berucap, ” Ampunkan aku ya Allah kalau selama ini sedikit sekali ketulusan yang kuberikan kepada Ibu. Masih banyak alasan ketika Ibu menginginkan sesuatu. ”

Betapa sabarnya Ibuku melalui liku-liku kehidupan. Sebagai seorang wanita karier seharusnya banyak alasan yang bisa dilontarkan Ibuku untuk “cuti” dari pekerjaan rumah atau menyerahkan tugas itu kepada pembantu. Tapi tidak! Ibuku seorang yang idealis. Menata keluarga, merawat dan mendidik anak-anak adalah hak prerogatif seorang ibu yang takkan bisa dilimpahkan kepada siapapun. Pukul 3 dinihari Ibu bangun dan membangunkan kami untuk tahajud. Menunggu subuh Ibu ke dapur menyiapkan sarapan sementara aku dan adik-adik sering tertidur lagi… Ah, maafin kami Ibu …. 18 jam sehari sebagai “pekerja” seakan tak pernah membuat Ibu lelah.. Sanggupkah aku ya Allah ?

” Nak… bangun nak, udah azan subuh … sarapannya udah Ibu siapin dimeja.. ” Kali ini aku lompat segera.. kubuka pintu kamar dan kurangkul Ibu sehangat mungkin, kuciumi pipinya yang mulai keriput, kutatap matanya lekat-lekat dan kuucapkan, ” Terimakasih Ibu, aku beruntung sekali memiliki Ibu yang baik hati, ijinkan aku membahagiakan Ibu…”. Kulihat binar itu memancarkan kebahagiaan. .. Cintaku ini milikmu, Ibu… Aku masih sangat membutuhkanmu. .. Maafkan aku yang belum bisa menjabarkan arti kebahagiaan buat dirimu..

Sahabat.. tidak selamanya kata sayang harus diungkapkan dengan kalimat “aku sayang padamu… “, namun begitu, Rasulullah menyuruh kita untuk menyampaikan rasa cinta yang kita punya kepada orang yang kita cintai karena Allah.

Ayo kita mulai dari orang terdekat yang sangat mencintai kita … Ibu dan ayah walau mereka tak pernah meminta dan mungkin telah tiada. Percayalah.. kata-kata itu akan membuat mereka sangat berarti dan bahagia.

Wallaahua’lam

“Ya Allah, cintai Ibuku, beri aku kesempatan untuk bisa membahagiakan Ibu…, dan jika saatnya nanti Ibu Kau panggil, panggillah dalam keadaan khusnul khatimah. Ampunilah segala dosa-dosanya dan sayangilah ia sebagaimana ia menyayangi aku selagi aku kecil “

START YOUR `BAD DECISION’ TODAY

Adnan Khasogi, yang termasuk salah
satu orang paling kaya di dunia, pernah
ditanya oleh wartawan tentang rahasia
suksesnya . Adnan menjawab “Good
Decision, Good Decision, and Good
Decision”. Wartawan itu lalu bertanya
lagi, apa yang menyebabkan dia bisa
membuat keputusan yang tepat tersebut.
Adnan menjawab “Experiences,
Exp eriences, and Experiences”. Wartawan
itu masih penasaran, dan bertanya, hal
apa yang menyebabkan Adnan mempunyai
pengala man. Adnan menjawab “Bad
Decision, Bad Decision, and Bad Decision”.

Ap a yang dikatakan oleh Adnan Khasogi
diatas menunjukkan bahwa kesuksesan yang
diraihnya saat ini adalah hasil dari
kesalahan-2 tindakan yang pernah dia
lakukan sebelumnya, proses belajar dari
kesalahan-2 tersebut menjadi suatu
pengalaman, dan pengulangan tindakan
menjadi lebih baik. Kita selama ini
selalu berpendapat, bahwa pengalaman
adalah guru yang paling baik. Tapi
banyak orang yang keliru menafsirkan
defin isi dari pengalaman itu sendiri.
Jika dalam kehidupan anda pernah patah
hati misalnya, apakah itu suatu
pengalaman ? Kalau patah hati itu
membuat kehidupan anda menjadi suram,
dunia terasa hampa, dan anda menjadi
enggan untuk berbincang dengan orang
lain, itu bukanlah pengalaman. Itu lebih
tepat disebut tragedi. Namun jika anda
mau melihat lebih dalam, apa yang salah
dari hubungan anda, dan belajar untuk
tidak mengulanginya lagi lain kali,
itulah pengalaman. PENGALAMAN ITU BUKAN
APA YANG TERJADI PADA KEHIDUPAN KITA,
NAMUN APA YANG KITA LAKUKAN KETIKA ADA
SESUATU YANG TERJADI DALAM KEHIDUPAN KITA

Ada sebagian orang yang ingin jalan
pintas di dalam hidupnya, dimana mereka
ingin langsung membuat `good decision’
dalam setiap langkahnya. Mereka ingin
melompati tahapan `experiences’ dan `bad
decision’. Karena ingin langsung
sempurna , langsung sekali jadi, maka
mereka membuat banyak sekali analisa
dari berbagai sisi. Satu halangan kecil
bisa membuat mereka menunda membuat
`good decision’ tersebut. Pada akhirnya,
`good decision’ itu tidak akan pernah
dibuat, karena waktu mereka habis untuk
selalu melakukan analisa dan analisa.
Coba amati di lingkungan sekitar kita.
Adakah rekan anda, kerabat atau kolega
bisnis yang seperti itu ? Lima tahun
yang lalu mungkin mereka pernah
mengatakan akan menjadi seorang
wirausaha . Tapi sampai hari ini
keinginan itu tetap sebuah keinginan.
Mereka akan berkata bahwa ada hal-2 yang
menghalangi niat mereka, apakah itu
pasar yang lagi sepi, harga bahan baku
yang mahal, krisis moneter, dollar lagi
tinggi, dsb. Tapi sebenarnya bukan itu
yang menghalangi mereka. Halangan mereka
yang utama adalah mereka takut bila
ternyata `good decision’ yang mereka
buat ternyata sebuah `bad decision’.

Se benarnya apakah yang menakutkan dari
membuat sebuah `bad decision’ ?
Sebenarnya `bad decision’ hanyalah
sebuah proses, dan tidak final sifatnya.
Proses ini akan menjadi kesalahan jika
kita keliru mempersepsi- kannya serta
memberikan respon yang keliru. Dan
kesalahan akan menjadi kegagalan jika
kita terus menerus memberikan respon
yang keliru terhadapnya. Orang-orang
sukse s adalah mereka yang mengubah `bad
decision’ menjadi suatu pelajaran,
memper baiki keputusan mereka dan
melakukan dengan cara yang berbeda.
Karena sesungguhnya, jalan menuju
kesuksesan pasti melewati suatu kegagalan.
Hanya mereka yang berani membuat `bad
decision’ dan belajar daripadanya yang
akan mencapai tujuannya.

MEMAHAMI SIFAT MARAH

“Like other emotions, anger is accompanied by physiological and biological changes; when you get angry, your heart rate and blood pressure go up, as do the levels of your energy hormones, adrenaline, and noradrenaline. ”

Seperti bentuk emosi lainnya, marah juga diikuti dengan perubahan psikologis dan biologis. Ketika Anda marah, denyut nadi dan tekanan darah meningkat, begitu juga dengan level hormon, adrenaline, dan noradrenaline.

Demikian ungkapan Charles Spielberger, Ph.D., seorang ahli psikologi yang mengambil spesialisasi studi tentang marah. Dari pendapatnya tersebut, dapat kita perhatikan bahwa sesungguhnya ketika kita marah, ada banyak hal yang terjadi pada diri kita yang mungkin tidak pernah kita perhatikan dan telaah lebih jauh. Ketika marah, secara psikologis dan biologis diri kita mengalami perubahan yang cukup signifikan, bahkan drastis, dibandingkan dengan keadaan ketika kita tidak marah.

Marah adalah suatu perilaku yang normal dan sehat, sebagai salah satu bentuk ekspresi emosi manusia. Namun, ketika marah tidak terkendali dan cenderung menuju arah destruktif, marah akan menjadi masalah. Masalah tersebut bisa timbul di lingkungan pekerjaan -dalam hubungan antarpersonal- dan yang lebih luas lagi adalah dalam kualitas hidup pribadi secara keseluruhan.

Selain sebagai bentuk ekspresi emosi, marah juga merupakan satu bentuk komunikasi. Adakalanya orang lain baru mengerti maksud yang ingin kita sampaikan ketika kita marah. Tanpa marah, orang lain malah menganggap kita main-main atau tidak serius. Dalam hal ini, tentunya juga berkaitan dengan masalah budaya. Dalam budaya masyarakat tertentu, suatu bentuk ekspresi seseorang akan dianggap sebagai bentuk ekspresi marah sedangkan dalam budaya masyarakat lain dianggap biasa-biasa saja, salah satu contoh konkretnya adalah logat bahasa.

Contoh lainnya adalah dalam pertandingan sepak bola. Tak jarang kita lihat ada pemain yang bersitegang, terutama apabila terjadi pelanggaran. Ketika bersitegang, sikap yang ditunjukkan para pemain Eropa akan berbeda dengan sikap yang diperlihatkan para pemain Indonesia. Dalam kebanyakan pertandingan Liga Eropa yang kita saksikan di televisi, apabila pemain saling bersitegang, mereka beradu mulut dan bahkan saling berhadapan. Mata melotot dan urat-urat leher pun tampak menjadi tegang. Namun, setelah melampiaskan kekesalan dan amarah masing-masing, mereka pun bisa segera melanjutkan pertandingan dengan baik. Adapun di Indonesia, tak jarang kita menyaksikan persitegangan antara dua pemain, namun merembet pada pemain lain sehingga menyebabkan perkelahian massal antarpemain.

Marah ternyata bisa ditinjau dari berbagai aspek, termasuk juga dari aspek agama. Dalam ajaran Islam, ada beberapa ayat dan hadis Nabi yang menjelaskan tentang marah. Dalam penjelasan-penjelas an tersebut disebutkan bahwa alangkah lebih baiknya apabila kita bisa menahan amarah dan memaafkan kesalahan orang lain. Namun, hal ini juga tidak berarti bahwa kita tidak boleh marah, sebab Nabi juga pernah marah dan marah dalam batas-batas tertentu justru bisa membawa dampak positif bagi manusia.

Anger is a completely normal, usually healthy, human emotion. But when it gets out of control and turns destructive, it can lead to problems.

Berpikir Sebelum Marah

Seorang ibu mendapati anaknya sedang asyik bermain di tanah yang basah bersama teman-temannya. Mendadak, sang ibu menjadi gusar dan mendatangi anaknya. Emosinya memuncak dan berubah menjadi kemarahan saat dilihat baju anaknya sangat kotor terkena tanah basah. Tanpa pikir panjang, dengan diiringi bentakan, sang ibu menyeret anaknya masuk ke dalam rumah. Dari tertawa senang karena bermain, wajah sang anak berubah menangis sejadi-jadinya.

Pernahkah kita menemui situasi seperti itu, atau mungkin mengalaminya sendiri? Apa yang kita rasakan saat menjadi sang anak dan apa yang kita rasakan bila berada di posisi sang ibu? Anak dalam posisi tersebut bisa kita sebut sebagai korban kemarahan ibunya sementara sang ibu kita sebut saja sebagai pelaku kemarahan yang terpicu oleh kondisi anaknya yang bermain tanah. Kasus seperti itu adalah salah satu contoh kasus kemarahan yang dipicu oleh sesuatu di lingkungan. Lalu, sebenarnya apa itu marah dan kenapa kita mesti marah? Jika kita kembali membaca kasus di atas, secara sederhana dapat disimpulkan bahwa kemarahan itu cenderung destruktif. Benarkah demikian?

Hakikat Marah

Dalam kajian ilmu komunikasi, marah hakikatnya adalah salah satu bentuk dari komunikasi seseorang. Kala seseorang marah, artinya dia sedang berupaya menyampaikan pesan kepada orang lain. Bentuk penyampaiannya berbeda-beda, bergantung pada lingkungan dan kondisi sosial budaya yang membentuknya. Di Jepang, orang sering diam saat marah karena memang orang-orang Jepang tidak terbiasa mengekspresikan perasaannya. Hal itu akan berbeda jauh dengan orang Amerika yang lebih berterus terang mengungkapkan perasaannya, sama halnya dengan Suku Batak di tanah air kita.

Menurut kacamata psikologi, marah adalah bagian dari emosi. Di antara sekian banyak emosi, seperti gembira dan sedih, marah dikategorikan sebagai emosi yang negatif. Sebagaimana yang diungkapkan psikolog Alva Handayani, penyebab marah berbeda-beda pada tiap orang, tapi umumnya terjadi karena frustasi, tersinggung, atau memang karena temperamen.

Ada pula kemarahan yang terjadi karena kasus atau pengalaman seseorang di masa lalu. Kasus ini disebut kasus predisposisi. Pada kasus ini, kemarahan disebabkan oleh pengalaman buruk masa lalu yang menumpuk hingga pada akhirnya meledak ketika ada pemicunya. Kita sering menyaksikan contohnya di layar kaca, misalnya ketika seorang istri yang dikenal orang lain sebagai seorang wanita sabar, ternyata mampu menghabisi nyawa suaminya dengan cara yang sadis.

Emosi seseorang selama ini dinilai dipengaruhi oleh faktor lingkungannya. Faktor lingkungan memang berpengaruh sebagai musabab sekaligus pemicu kemarahan seseorang, tetapi sebenarnya faktor lingkungan amat bergantung pada faktor internal, yaitu kestabilan emosi. Dalam lingkungan yang sama, dua orang berbeda bisa bereaksi berbeda dalam menghadapi masalah yang sama, bergantung pada kendali diri yang dimiliki. Orang yang ritme hidup dan denyut jantungnya lebih cepat, ketika dihadapkan pada situasi lebih lambat, dia akan stres dan mudah marah. Begitu pun sebaliknya, orang yang emosinya tenang dan lambat jika dia masuk ke situasi yang lebih cepat, dia akan cepat marah dan stres.

Sementara dari kajian ilmu jiwa atau psikiatri, marah justru lebih dikenal sebagai bentuk gejala atau symptom. Kemarahan menandakan adanya suatu penyakit dalam tubuh seseorang. Dan memang dalam kajian psikiatri, seseorang yang sakit akan mudah marah karena penyakit yang dideritanya. Marah digolongkan ke dalam jenis gejala agresi yang positif karena merupakan ekspresi emosi yang ditampakkan. Penyebabnya disebut dengan istilah impuls atau dorongan. Jenis impuls ini bisa bermacam-macam, mulai dari kondisi lingkungan yang tidak kondusif dan penuh tekanan, makanan yang berprotein tinggi, rendahnya kadar oksigen pada otak, dan kasus hormonal.

Sama seperti dalam kajian psikologi, faktor lingkungan didaulat sebagai salah satu penyebab timbulnya kemarahan pada diri seseorang. Seseorang yang berprofesi sebagai pengemudi angkutan kota akan lebih mudah marah ketimbang seseorang yang bekerja di ruangan ber-AC. Tuntutan lingkungan yang penuh tekanan, bising, dan panas akan memacu emosi seseorang berada dalam kondisi tinggi. Begitu pun makanan yang berprotein tinggi. Menurut dr. Jaya Mualimin, makanan yang berprotein tinggi, seperti daging kambing, cenderung memicu seseorang untuk marah karena meningkatkan hormon-hormon tertentu dalam tubuh. Begitu pula dengan kurangnya oksigen pada otak yang membuat kesadaran seseorang menjadi turun dan rentan terhadap stimulus yang negatif.

Untuk kasus hormonal, seseorang menjadi mudah marah jika kadar hormon pemicu kemarahan tidak berada pada kadar semestinya. Singkatnya, proses kemarahan dalam tubuh bisa dijabarkan dengan dimulainya impuls yang diterima oleh limbic system (pusat emosi) di hypothalamus yang terletak di bagian otak tengah. Penerimaan impuls tersebut merangsang peningkatan neurotransmitter dompamine pada neuron otak. Setelah itu, rangsangan diteruskan ke hypophycis yang kemudian dikirim ke bagian tubuh lainnya, seperti bagian tubuh penghasil hormon-hormon yang memacu denyut jantung, pupil mata membesar, dan lain-lain. Hormon tersebut contohnya seperti epinefrin, noreprinefrin, serotonin, dan testosteron.

Itulah sebabnya gangguan hormonal, yaitu ketidakseimbangan kadar hormon -baik kelebihan maupun kekurangan- akan menyebabkan seseorang mudah marah. Kasus ini terjadi pada kaum wanita saat sedang menstruasi ataupun pada kaum lansia yang hormon testosteron dan progesteron- nya sudah mulai menurun. Hal tersebut mengurangi ambang batas kesabarannya sehingga dipicu sedikit akan mudah marah.

Jauh hari, Rasulullah saw. telah bersabda, “Sesungguhnya marah itu dari setan dan setan terbuat dari api.” (H.R Ibnu Asakir, Mauquf). Imam Ja’far ash-Shadiq pun berkata, “Sesungguhnya marah itu adalah bara api dari setan yang dinyalakan dalam hati keturunan Adam dan sesungguhnya salah seorang di antara kamu apabila marah maka merahlah matanya dan berdetak cepat jantungnya, lalu masuklah setan (menguasai) ke dalam (diri)nya.”

Dari dua kabar tersebut, setidaknya kita bisa menyimpulkan bahwa kemarahan pada diri seseorang identik dengan perbuatan dan sifat setan. Marah pun sering dikaitkan dengan sifat api yang panas, sementara api itu sendiri adalah bahan bakar penciptaan setan. Jelaslah kiranya jika Rasulullah dan para pemikir Islam banyak yang mengidentikkan kemarahan berasal dari setan.

Allah pun mengeluarkan setan dari surga semata-mata karena marah dan sombongnya pada Adam. Jika kini kemudian manusia dihinggapi rasa marah, bisa jadi itu adalah warisan dari setan yang memang gemar mengganggu manusia, salah satunya dengan mempermainkan emosinya sehingga jatuh pada perbuatan dosa.

Permainan emosi manusia yang dilakukan oleh setan pada akhirnya bermuara pada timbulnya kemarahan. Itu sebabnya, dari dua kajian keilmuan psikologi dan psikiatri, ada kesimpulan bahwa sesungguhnya kemarahan pada diri seseorang itu bergantung pada kestabilan emosi yang dimiliki orang tersebut. Makin stabil dan mampu seseorang mengelola emosinya, makin jauh ia dari marah yang berasal dari setan.

Apakah Kita Mesti Marah?

Dilihat dari berbagai pandangan di atas, marah selalu identik dengan sesuatu yang negatif. Mulai dari dikaitkan dengan setan, tidak stabilnya emosi, hingga pertanda adanya penyakit dalam tubuh. Jika demikian, tampaknya bagus bagi kita untuk tidak memiliki rasa dan sifat marah. Tapi, kesimpulan tersebut bukanlah kesimpulan yang benar, sebab bagaimanapun, marah adalah fitrah yang Allah berikan pada manusia sebagai makhluk yang dibebani amanah untuk menjadi pemimpin di muka bumi ini. Dengan marah pula, Allah menjadikan kita berbeda dengan malaikat, binatang, dan makhluk Allah lainnya, bahkan dengan setan. Itu karena manusia memiliki naluri dan rasio untuk mengelola kemarahannya.

Ketika menciptakan malaikat, Allah menjamin tidak akan ada sifat pembantahan. Itu yang menyebabkan malaikat selalu patuh pada Allah. Kita tidak akan bisa menemukan kemarahan pada malaikat, sebab malaikat memang diciptakan hanya untuk mematuhi perintah Allah. Firman Allah, “Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka mentasbihkan- Nya dan hanya kepada-Nya lah mereka bersujud.” (Q.S. Al A’raaf 7: 206).

Sementara pada setan, Allah hanya membekalinya dengan sifat buruk, termasuk marah. Jadi, wajar jika setan tidak akan bisa masuk surga, sebab dari kemarahannya pada Adam dahulu justru telah mengusirnya dari surga dan ditakdirkan untuk menghuni neraka selamanya. Lain halnya dengan manusia yang dilengkapi kesempurnaan akal dan emosi yang bisa mengangkatnya pada derajat yang lebih tinggi, atau sebaliknya justru menjatuhkannya.

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan marah. Hanya saja, seringkali emosi saat marah diekspresikan dengan berlebihan dan tidak semestinya. Marah yang hanya disebabkan oleh permasalahan sepele, bisa berbuntut besar, sampai-sampai terjadi pembunuhan. Akibatnya, marah yang tidak terkontrol dan berlebihan akan merusak, baik pada diri sendiri maupun orang-orang di sekelilingnya.

Marah akan cenderung menjadi destruktif ketika seseorang menuruti emosinya yang meledak-ledak. Kemarahan tidak akan menghasilkan manfaat jika hanya dilampaskan melalui kata-kata, ekspresi, dan perlakuan yang kasar. Itulah sebabnya, walaupun dalam keadaan marah, kita harus selalu mengedepankan rasio. Sebab dengan begitu, kemarahan kita menjadi kemarahan yang tidak sia-sia.

Psikolog E. Kristi Poerwandari menyatakan bahwa setidaknya ada dua poin yang membuat marah menjadi konstruktif. Pertama, marah haruslah karena alasan yang tepat, bukan karena faktor subjektif. Banyak kasus kemarahan timbul di lingkungan keluarga, misalnya suami marah secara berlebihan karena merasa tidak dihargai oleh istrinya, padahal ini hanyalah pandangan subjektif sang suami. Kedua, marah haruslah terkendali. Marah yang membabi buta, bisa merugikan diri sendiri dan orang lain.

Kita ambil contoh dengan kisah ibu yang marah pada anaknya karena kedapatan main tanah yang kotor. Jika sang ibu menuruti emosinya dengan memarahi sang anak, bahkan hingga menariknya ke dalam rumah dan melarangnya bermain dengan teman-temannya, yang terjadi adalah si anak akan merasa sang ibu terlalu mengekang dirinya. Bukan tidak mungkin suatu saat nanti ia akan berbalik menentang sang ibu.

Kisah akan berbeda jika saat sang ibu melihat anaknya bermain tanah, tidak ujug-ujug marah. Tapi, redam dulu emosinya dan panggil baik-baik sang anak lalu beri nasihat dan pengertian. Niscaya sang anak tidak akan menangis. Ini yang disebut marah yang konstruktif, yaitu marah yang dikelola agar ekspresi yang keluar tidak berlebih. Allah berfirman, “Dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka marah mereka memberi maaf.” (Q.S. Asy-Syuura 42: 37).